FOKUSNEWS.ID, KENDARI – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Asrun Lio, mengkritik lambannya realisasi investasi pada 10 Proyek Strategis Nasional (PSN) di wilayah tersebut. Meskipun nilai rencana investasi mencapai Rp 45,49 triliun, perkembangan proyek-proyek ini dinilai belum memadai.
“PSN ini sangat berperan dalam pencapaian target investasi Sulawesi Tenggara. Namun, hingga kini, realisasinya masih jauh dari harapan,” ujar Asrun Lio baru-baru ini.
Ia juga meminta Kementerian Investasi untuk lebih mencermati pelaksanaan PSN agar tidak dimanfaatkan untuk kepentingan sepihak yang merugikan daerah dan masyarakat. Salah satu contohnya adalah PT Ceria di Kolaka, yang peletakan batu pertamanya dilakukan pada 2018, namun hingga kini progres pembangunannya masih minim.
“Ini menunjukkan adanya kendala yang perlu segera diatasi di sektor investasi. Ini bukan tanggung jawab satu instansi saja, melainkan kerja sama seluruh super team,” tegasnya.
Dalam pemaparannya, Asrun Lio menjelaskan bahwa proses perizinan investasi melibatkan banyak pihak. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) menerima permohonan izin dan memerlukan rekomendasi teknis dari perangkat daerah terkait. Izin baru dapat diterbitkan jika rekomendasi teknis disetujui.
Harapan untuk Pemerintah Pusat
Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP Provinsi Sultra, Parinringi, menambahkan bahwa koordinasi lintas sektor menjadi kunci utama dalam menyelesaikan masalah ini.
Parinringi berharap Kementerian Investasi atau BKPM dapat memberikan perhatian serius terhadap persoalan ini dan mendorong percepatan realisasi investasi PSN di Sulawesi Tenggara. Menurutnya, percepatan tersebut penting untuk memastikan PSN benar-benar memberikan manfaat bagi daerah dan masyarakat, serta mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
“Saat ini, yang kita perlukan adalah langkah nyata untuk merealisasikan investasi ini demi masa depan ekonomi Sulawesi Tenggara,” pungkasnya.