FOKUSNEWS.ID, KENDARI – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Sosial membangun rumah singgah untuk anak jalanan dan anak terlantar. Proyek ini ditargetkan selesai pada akhir 2024 dan mulai beroperasi tahun 2025.
Plt Kepala Dinas Sosial Sultra, Haris Ranto, menjelaskan rumah singgah ini diharapkan mampu meningkatkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) di bidang sosial. Pembangunan ini merupakan kolaborasi dengan pemerintah kota, yang akan bertanggung jawab atas pelayanan kepada anak jalanan.
“Jadi kita akan kolaborasi dengan Pemerintah Kota, Kami di Provinsi akan menyiapkan tempatnya, untuk pelayanan kita serahkan sama Pemerintah Kota,” ungkapnya saat ditemui di ruang kerjanya Selasa (19/11/2024).
Lanjut Haris setelah dioperasi anak-anak jalanan akan di titip di rumah singgah, karena selama ini anak-anak jalan hanya dicatak saja tidak ada pembinaan-pembenaan lanjutan akhir mereka dilepaskan karena tidak ada anggaranya ini anak-anak jalan mau di kasih makan terus tidak ada tindaklanjut akhir dilepas kembali lagi di jalan.
“Kita berharap dengan adanya rumah singgah ini yang proses pengerjaan selesai tahun 2024 ini tahun 2025 kita operasionalkan nanti anak-anak jalan ini akan kita bawah di rumah singgah dan kita akan lakukan pembinaan,” ucapnya.
Kata Haris pihaknya akan mencoba memkomunikasi dengan Dinas Sosial Kota Kendari kita akan menganggarkan untuk biaya belajar keterampilan, karena anak-anak jalanan yang masih produktif ini kenapa tidak kita lakukan pembinaan.
“Anak-anak jalanan tidak perluh susa-susa mereka mau usaha apa, usaha barber atau pangkas rambut saja itu sudah bagus yang penting mereka punya keahlian, sisa kita lati saja mereka kemudian nanti kita buatkan tempatnya,” ujarnya.
Menurutnya karena anak-anak jalanan ini semua masih muda-muda itu kalau mereka dilatih dengan baik pasti mereka bisa mandiri, tidak usah keterampilan yang memerlukan biaya besar saya rasa untuk usaha pangkas rambut ini sudah bagus.
“Rumah singgah ini nantinya akan diperuntukan buat tuna sosial seperti pengemis, gelandangan anak jalanan termasuk juga Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) terlantar sebelum di bawa di rumah sakit jiwa bisa juga kita titip di rumah singgah,” jelasnya.
Haris juga menyebutkan untuk angaran pembagunan rumah singgah senilai 2 Miliar lebih yang akan tuntas pengerjaan tahun 2024 ini dan akan beroperasi tahun 2025.
“Rencana tahun ini proses pengerjaan sudah selesai tahun depan sudah bisa beroperasi,” pungkasnya.
Pembangunan rumah singgah untuk anak jalanan di Sulawesi Tenggara dijadwalkan akan mulai beroperasi pada tahun 2025. Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk mengatasi masalah anak jalanan dengan memberikan tempat tinggal sementara, pendidikan, pelatihan keterampilan, dan pembinaan.
Rumah singgah tersebut dirancang untuk mendukung pemenuhan hak-hak anak, termasuk hak atas pendidikan, perlindungan, dan pengembangan diri.
Proyek ini melibatkan kolaborasi antara pemerintah daerah. Rumah singgah ini juga diharapkan mampu menjadi pusat rehabilitasi yang membantu anak-anak keluar dari siklus kehidupan jalanan dan membekali mereka untuk masa depan yang lebih baik.