FOKUSNEWS.ID KENDARI – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang rencana untuk memperbaiki fasilitas olahraga dan tempat rekreasi di kawasan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) sebagai bagian dari pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di daerah tersebut.
Langkah ini bertujuan untuk memberikan fasilitas yang lebih baik bagi masyarakat serta memperluas kawasan RTH di Sulawesi Tenggara.
“Selain memperbaiki fasilitas olahraga dan rekreasi di MTQ, kami juga akan memperluas area RTH di Sulawesi Tenggara,” ujar Kepala Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang Dr. Ir. Martin Effendi Patulak, M.Si, saat ditemui di kantornya, Kamis (5/12/2024).
Martin Effendi mengatakan tahun depan, Dinas Cipta Karya juga akan fokus pada perbaikan infrastruktur pendestrian, termasuk tempat pejalan kaki, serta penataan MCK dan taman di dalam kawasan MTQ.
Untuk proyek penataan MTQ, pemerintah Provinsi Sultra telah menyiapkan anggaran sebesar 1,5 miliar rupiah. Penataan ini mencakup berbagai aspek, termasuk perbaikan taman, tempat parkir, dan area publik lainnya.
Selain itu, pihak kota juga telah mengerjakan penataan bagian luar kawasan MTQ, seperti jalan kota. Sementara itu, Dinas Cipta Karya akan bertanggung jawab untuk jalan provinsi dan jalan nasional yang menghubungkan kawasan tersebut.
Rencana penataan ini akan disinkronkan dengan pembangunan kota yang berbatasan langsung dengan wilayah MTQ.
Martin Effendi berharap proyek ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, meningkatkan kualitas ruang publik, serta menyediakan fasilitas yang lebih baik untuk kegiatan olahraga dan rekreasi masyarakat di Sulawesi Tenggara.
Untuk diketuai Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang Sultra juga tengah mengerjakan proyek pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Pulau Tomia, Kabupaten Wakatobi.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara mengalokasikan angaran sebesar Rp 2 miliar untuk Pembangunan Ruang Terbuka Hijau di Pulau Tomia
Kawasan RTH yang akan dibangun nantinya tidak hanya berfungsi sebagai tempat bersantai bagi wisatawan, namun juga sebagai area yang bisa digunakan oleh warga lokal untuk berbagai kegiatan sosial dan budaya. Selain sebagai daya tarik wisata, pembangunan RTH ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam aspek lingkungan hidup.
Pemerintah Provinsi Sultra berharap pembangunan RTH ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat lokal. Adanya taman dengan fasilitas yang memadai bisa menjadi tempat yang nyaman untuk warga sekitar beraktivitas, serta menyediakan ruang interaksi bagi komunitas di Tomia. ADV