FOKUSNEWS.ID, KENDARI – Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pelayanan Sosial Anak dan Remaja (PSAR) Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terus berupaya menjalankan peran pentingnya dalam memberikan perlindungan dan pembinaan bagi anak-anak yang berada dalam panti. UPTD PSAR berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar anak, termasuk pendidikan, mental, dan spiritual, guna mencetak generasi penerus bangsa yang berkualitas.
“Kami memastikan kebutuhan dasar anak untuk hidup, termasuk pendidikan, terpenuhi dengan baik,” ujar Kepala UPTD PSAR Dinsos Sultra Hadeli SE saat ditemui diruang kerjanya Kamis (21/11/2024)
Pembinaan Pendidikan dan Spiritual
Hadeli juga mengungkapkan UPTD PSAR memberikan pendampingan pendidikan baik di dalam maupun di luar panti. Anak-anak di motivasi untuk tetap semangat bersekolah, sementara di dalam panti mereka mendapat pembinaan mental, spiritual, dan pengenalan agama.
“Semua anak di panti ini adalah muslim, sehingga kami mengadakan program pembinaan baca tulis Al-Qur’an dan pemahaman agama,” jelasnya.
Selain itu, pengenalan tentang bahaya NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya) juga menjadi prioritas. Program ini bertujuan memberikan pemahaman kepada anak-anak tentang risiko penyalahgunaan narkoba.
“Kami mendatangkan tenaga pengajar profesional dari Universitas Muhammadiyah Kendari (UMK) untuk memberikan edukasi mengenai NAPZA,” tambahnya.
Pelatihan Teknologi Informasi
Untuk mempersiapkan anak-anak menghadapi era digital, UPTD PSAR juga memberikan pelatihan dasar komputer. Anak-anak diajarkan menggunakan perangkat komputer dan aplikasi seperti Microsoft Office sejak Juli 2024. Pelatihan ini dibimbing oleh tenaga pengajar bersertifikasi dari perusahaan IT.
Kegiatan Rekreasi dan Edukasi
Selain pembelajaran formal, UPTD PSAR juga mengadakan kegiatan rekreasi dan edukasi. Salah satu programnya adalah kunjungan ke Pantai Toronipa dalam rangka peringatan HUT RI yang diisi dengan lomba-lomba untuk mempererat kekompakan anak-anak panti.
“Kami juga berencana mengadakan kunjungan ke makam pahlawan, museum, dan perpustakaan internasional di Sulawesi Tenggara guna menanamkan budaya literasi pada anak-anak,” jelasnya.
Tantangan dan Harapan
Meski program pembinaan berjalan dengan baik, UPTD PSAR menghadapi kendala dalam hal sarana transportasi. “Transportasi yang memadai menjadi kebutuhan mendesak agar program ini berjalan maksimal. Kami berharap bisa merealisasikan ini tahun depan,” ungkapnya.
UPTD PSAR memprioritaskan anak-anak terlantar, yatim piatu, anak korban kekerasan, dan anak-anak dari keluarga tidak mampu. Target utama mereka adalah memastikan anak-anak tersebut menyelesaikan pendidikan hingga tingkat SMA, kecuali jika ada kondisi tertentu seperti permintaan keluarga atau pelanggaran berat.
“Kami berpegang pada amanah undang-undang perlindungan anak. Anak-anak ini adalah generasi penerus bangsa, sehingga menjadi tanggung jawab kita semua untuk mendukung mereka,” tutupnya.