FOKUSNEWS.ID, KENDARI – Dinas Cipta Karya Bina Konstruksi dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terus berupaya meningkatkan akses air bersih bagi masyarakat dengan pembangunan sumur bor bagi warga yang membutuhkan.
Kepala Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang Sultra, Dr. Ir. Martin Effendi Patulak, M.Si mengatakan bahwa proyek pembangunan sumur bor ini merupakan bentuk respons pemerintah terhadap kebutuhan masyarakat di Kota Kendari akan sumber air bersih.
“Ada 30 titik sumur bor yang tersebar di Kota Kendari. Program ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam memperoleh sumber air bersih yang memadai, terutama di kawasan yang masih sulit mendapatkan akses air bersih,” ujar Martin Effendi saat ditemuai di kantornya.
Martin Effendi memahami bahwa ketersediaan air bersih adalah hal yang sangat vital. Oleh karena itu, kami melakukan survei dan menetapkan titik-titik pembangunan sumur bor di beberapa lokasi yang dinilai paling membutuhkan.
“Proyek ini telah dimulai pada awal tahun 2024 dan kini sebagian besar titik telah rampung. Hingga saat ini, tercatat sekitar 80% dari total 30 titik sumur bor telah selesai dibangun dan sudah dapat dimanfaatkan oleh masyarakat,” ungkapnya.
Adapun lokasi titik-titik pembangunan sumur bor tersebar di beberapa kecamatan di Kota Kendari, khususnya di wilayah yang teridentifikasi mengalami kekurangan pasokan air bersih. Pembangunan sumur bor ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung agar masyarakat dapat mengakses air dengan mudah.
Fasilitas tersebut meliputi pompa air, jaringan pipa distribusi, serta tempat penampungan air yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing titik. Infrastruktur yang dibangun ini dirancang agar mampu bertahan dalam jangka waktu panjang dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat sehari-hari.
Dinas Cipta Karya Bina Konstruksi dan Tata Ruang Sulawesi Tenggara juga bekerja sama dengan pemerintah kota dan tokoh masyarakat setempat untuk memastikan kelancaran proyek ini.
Pihak dinas juga mengerahkan tim teknis di lapangan untuk mengawasi proses pembangunan sumur bor, sehingga hasilnya sesuai dengan standar yang ditetapkan dan bisa dimanfaatkan dengan baik oleh warga.
Pembangunan sumur bor ini sangat penting, apalagi di beberapa wilayah di Kota Kendari yang sering mengalami kekeringan atau pasokan air yang terbatas. Kami berharap dengan adanya sumur bor ini, kebutuhan air bersih masyarakat bisa tercukupi, terutama saat musim kemarau.
“Meski sebagian besar titik pembangunan telah selesai, pihaknya masih terus bekerja keras menyelesaikan sisanya agar seluruh titik bisa rampung pada akhir tahun 2024,” ucapnya.
Sementara itu Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Cipta Karya Bina Konstruksi dan Tata Ruang Sulawesi Tenggara La Liusu mengungkapkan kendala utama yang dihadapi dalam pembangunan sumur bor ini antara lain kondisi geologi yang berbeda di setiap lokasi, yang mempengaruhi kedalaman pengeboran dan waktu pengerjaan.
“Beberapa lokasi memiliki kondisi tanah yang cukup sulit sehingga memerlukan waktu lebih lama untuk pengeboran. Namun, kami optimis seluruh proyek ini dapat diselesaikan tepat waktu. Kami ingin memastikan masyarakat bisa segera merasakan manfaatnya,” paparnya
Selain itu kata La Liusu menghadapi tantangan teknis, tim di lapangan juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga dan memelihara sumur bor ini. Dengan begitu, sumur yang sudah dibangun dapat terus berfungsi dan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi warga sekitar.
Program pembangunan sumur bor ini mendapat respons positif dari masyarakat Kota Kendari. Warga setempat merasa terbantu dengan adanya sumber air baru ini, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah yang mengalami keterbatasan akses air bersih.
“Program ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesehatan masyarakat karena akses terhadap air bersih menjadi lebih mudah. Pemerintah daerah berharap masyarakat dapat menjaga fasilitas ini dengan baik agar manfaatnya dapat dirasakan dalam jangka panjang,” ucapnya.
Program ini merupakan salah satu bentuk komitmen pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penyediaan infrastruktur dasar. Dinas Cipta Karya Bina Konstruksi dan Tata Ruang Sulawesi Tenggara menargetkan bahwa proyek serupa akan terus dikembangkan di wilayah lain di provinsi ini yang juga membutuhkan akses air bersih.
“Kami akan terus berupaya mencari solusi terbaik untuk masalah-masalah yang dihadapi masyarakat. Program pembangunan sumur bor ini merupakan langkah awal, dan ke depannya kami akan mempertimbangkan opsi lain seperti peningkatan sistem jaringan air bersih di seluruh wilayah provinsi,” katanya.
Dengan rampungnya sebagian besar proyek ini, Dinas Cipta Karya Bina Konstruksi dan Tata Ruang Sulawesi Tenggara berharap masyarakat dapat memanfaatkannya dengan baik dan ikut menjaga keberlangsungan fasilitas yang telah dibangun.
“Diharapkan ke depan, akses air bersih di Kota Kendari dan sekitarnya akan semakin merata, serta kualitas hidup masyarakat dapat meningkat seiring dengan tersedianya infrastruktur dasar yang memadai,” pungkasnya.