FOKUSNEWS.ID, KENDARI – Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama Bank Sultra kembangkan digitalisasi layanan tiket pelabuhan dari pembayaran tiket secara manual beralih mengunakan (e-ticketing) proses penjualan tiket dalam bentuk digital
Proses digitalisasi layanan tiket pelabuhan di Sultra terus mengalami perkembangan signifikan. Sistem e-ticketing, yang mulai diterapkan sejak 2017, lahir dari rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Awalnya, sistem manual dengan karcis bonggol dinilai tidak efisien karena sulit diaudit dan memerlukan banyak ruang penyimpanan.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Muhammad Rajulan, ST., M.Si mengungkapkan bahwa penerapan e-ticketing dimulai di tiga pelabuhan, hingga 2021 sistem ini telah mencakup 13 pelabuhan penyebrangan, didukung oleh Peraturan Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor 26 Tahun 2021. Saat ini, seluruh pelabuhan tersebut telah menggunakan e-ticketing.
“Kami disarankan agar beralih ke e-ticketing. Dengan sistem ini, kita tidak lagi menggunakan karcis bonggol, melainkan aplikasi digital,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya baru-baru Saptu (23/11/2024).
Lanjut Rajulan Kolaborasi dengan Bank Sultra untuk mendukung kemudahan pembayaran, tahun ini diupayakan integrasi sistem online dengan Bank Sultra. Pengguna layanan akan menggunakan kartu elektronik mirip e-money, yang dapat diisi ulang (top-up) di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) atau melalui aplikasi yang dikelola Bank Sultra.
“Kartu ini nantinya hanya berlaku di pelabuhan, mirip dengan sistem di wahana hiburan seperti Timezone. Saldo di kartu bisa digunakan di seluruh pelabuhan penyebrangan di Sultra,” jelas Rajulan
Selain itu, sistem pembayaran juga akan mendukung metode QRIS. Kerjasama dengan Bank Sultra dan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) sudah dijalin, namun masih menunggu Surat Keputusan (SK) Gubernur terkait nomor rekening resmi.
Sistem pembayaran akan terintegrasi dengan Bank Sultra, memungkinkan pengguna menggunakan kartu elektronik mirip e-money.
Kartu ini dapat diisi ulang (top-up) melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) atau aplikasi Bank Sultra. Saldo dalam kartu berlaku di semua pelabuhan penyebrangan di Sultra.
“Selain kartu elektronik, metode pembayaran menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) juga akan diterapkan,” kata Rajulan
Beberapa rute penyebrangan yang sudah menggunakan sistem e-ticketing meliputi:
Kendari–Wawonii, Torobulu–Tampo, Baubau–Wara, Amolengo–Labuan dan Mawasangka–Dongkala–Tondasi
Langkah ini sejalan dengan program digitalisasi yang diamanatkan pemerintah, sesuai dengan UU dan Permendagri No. 56 Tahun 2021. Pemerintah Sultra juga sedang merancang program besar digitalisasi transportasi, termasuk integrasi layanan pelabuhan, terminal, dan parkir dalam satu aplikasi terpadu.
Pemerintah Sulawesi Tenggara memiliki visi jangka panjang untuk menciptakan ekosistem transportasi digital yang terintegrasi. Program ini mencakup. Semua pelabuhan menggunakan sistem e-ticketing. Sistem pembayaran berbasis kartu elektronik dan QRIS.
Aplikasi layanan transportasi yang mencakup pelabuhan, terminal, parkir, dan layanan transportasi dalam kota. Semua transaksi dilakukan secara digital untuk mengurangi penggunaan uang tunai.
Pemerintah Sulawesi Tenggara telah menjalin kerjasama dengan Bank Indonesia untuk mendukung penggunaan uang elektronik di seluruh sektor transportasi.
Pemerintah Sulawesi Tenggara juga menargetkan pada tahun 2025 seluruh transaksi di sektor transportasi menggunakan uang digital. Target 2025 Sistem Transportasi Tanpa Tunai
Hal itu dilalukan mengurangi risiko kebocoran pendapatan, efisiensi waktu dan biaya serta pengalaman pengguna yang lebih nyaman dan modern
Penerapan e-ticketing dan digitalisasi layanan pelabuhan di Sulawesi Tenggara adalah langkah nyata dalam mendukung transformasi digital nasional. Dengan dukungan regulasi, kerjasama dengan Bank Sultra, dan kolaborasi dengan berbagai pihak, pemerintah Sulawesi Tenggara optimis bahwa target 2025 untuk menciptakan sistem transportasi tanpa tunai dapat tercapai.
“Harapan kami, pada 2025 tidak ada lagi transaksi tunai di pelabuhan. Semua akan menggunakan uang digital. Kami sudah bekerja sama dengan Bank Indonesia untuk mendukung langkah ini,” pungkasnya.
Digitalisasi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga menciptakan pengalaman pengguna yang lebih modern dan transparan, menjadikan Sulawesi Tenggara sebagai pelopor transformasi digital di sektor transportasi.
Digitalisasi layanan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga memberikan pengalaman yang lebih mudah dan modern bagi pengguna jasa transportasi di Sulawesi Tenggara. ADV