Dinas Cipta Karya Sultra Fokus Bangun Fasilitas Sanitasi dan Air Bersih untuk Cegah Stunting

oleh -1084 Dilihat
Kepala Dinas Cipta Karya Sultra, Dr. Ir. Martin Effendi Patulak, M.Si, (Foto Ist)

FOKUSNEWS.ID, KENDARI – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi, dan Tata Ruang terus menggenjot pembangunan fasilitas sanitasi dan air bersih di berbagai daerah. Upaya ini menjadi bagian dari program strategis untuk mendukung penurunan angka stunting di Bumi Anoa.

Kepala Dinas Cipta Karya Sultra, Dr. Ir. Martin Effendi Patulak, M.Si, menyebutkan bahwa ketersediaan air bersih dan sanitasi yang layak menjadi prioritas pemerintah untuk menciptakan lingkungan sehat bagi masyarakat.

Pembangunan sanitasi buat warga (Foto Ist)

“Program ini adalah upaya mendukung penanganan stunting, yang salah satu penyebabnya adalah lingkungan tidak sehat. Jika masyarakat mengonsumsi air yang tidak higienis, maka risiko penyakit meningkat, dan anak-anak tidak dapat tumbuh dengan baik,” ungkap Martin, Kamis (21/11/2024).

Martin Effendi juga menegaskan bahwa penyediaan fasilitas sanitasi dan air bersih bukan hanya tugas pemerintah provinsi, melainkan tanggung jawab bersama, termasuk pemerintah kabupaten dan pusat.

Pembangunan Sumur Bor di Empat Daerah
Kabid Cipta Karya Dinas Cipta Karya Sultra, La Liusu, S.T, M.P.W.K, memaparkan bahwa pembangunan sumur bor tahun ini difokuskan di empat daerah, yakni: Kabupaten Muna 16 titik, Muna Barat 7 titik, Konawe Kepulauan 10 titik dan Kota Kendari 30 titik

Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Cipta Karya Bina Konstruksi dan Tata Ruang Sulawesi Tenggara La Liusu (Foto Ist)

“Usulan ini datang dari masyarakat, terutama di daerah yang sering dilanda kekeringan. Selain itu, ada pula aspirasi dari anggota DPRD,” ujar La Liusu.

Program Sanitasi Aman untuk Pola Hidup Bersih Selain air bersih, program sanitasi aman juga menjadi perhatian utama. Bersama Dinas Kesehatan Sultra, Dinas Cipta Karya membangun fasilitas MCK (Mandi, Cuci, Kakus) di empat lokasi: Kabupaten Bombana 1 titik, Konawe Kepulauan 2 titik, Muna Barat 7 titik
dan Konawe Utara 1 titik

“Pembangunan MCK ini penting, terutama di kawasan padat penduduk dengan ekonomi rendah. Ini juga bagian dari upaya meningkatkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta mencegah praktik Buang Air Sembarangan (BAB),” jelas La Liusu.

Program ini, tambahnya, merupakan bagian dari Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang harus dipenuhi.

Tandon air bersih (Foto Ist)

Dukungan untuk Indonesia Emas 2045
Penanganan stunting menjadi agenda penting menuju Indonesia Emas 2045. Martin berharap pembangunan fasilitas sanitasi dan air bersih di Sultra bisa tuntas dan memberikan dampak signifikan terhadap kesehatan masyarakat, terutama anak-anak.

“Kami berharap fasilitas ini dapat selesai 100 persen. Tugas ini bukan hanya milik satu pihak, tetapi kolaborasi bersama untuk masa depan yang lebih sehat,” tutup La Liusu.

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.