Fokusnews.id, Kendari – Untuk membangun ekosistem Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berkelanjutan. Mayjend TNI (Purn) H. Andi Sumangerukka, mengelar acara bincang santai dan buka puasa bersama dengan tokoh dan pelaku UMKM se-Kota Kendari yang diadakan disalah satu hotel di Kendari, Saptu (6/4/2024).
Andi Sumangerukka berdiskusi bersama pelaku UMKM Ia menyampaikan bawah penting menjaga rasa dari prodak. Kerena menyankut masalah makanan pasti rasanya yang dicari karena kalau sudah rasanya enak biar tempatnya berapa diujung pelosok pasti orang cari.
“Yang di cari juga suasananya kalau suasananya mengenakan bisa untuk keluarga bisa untuk santai pasti tempat itu akan di cari dimanapun dia berapa. Apalagi penataan tempatnya bagus rasa makanannya enak pasti akan di cari,” Kata Jendral bitang dua ini
Ia juga menjelaskan kalau kemasannya bagus pasti akan laku, tapi kalau kita bicara masalah suasana masalah kemasan pasti butuh biaya. Ini yang menjadi kendala teknis yang terjadi sama kita UMKM, mungkin salama rasa kita bisa bersaing dengan prodak mana saja. Tapi masalah kemasan sulit, kenapa karena keterbatasan kita.
“Ya namanya juga UMKM, jadi itu masalah teknis kita, mungkin rasanya bisa kita dapatkan kita bisa bersaing dengan prodak mana saja, tapi kalau masalah kemasan itu sulit itu kenapa karena keterbatasan kita,” ucapnya.
Andi Sumangerukka juga menceritakan sedikit pengalamanya kalau kita datang disetiap daerah pasti kita lihat itu prodak. Saya ambil contoh saja jambu mente, kita tidak mungkin kalah dengan daerah lain karena kenapa jambu mente itu tanaman endemik dari sejak dulu ada bukan sekarang saja.
Yang menjadi masalahnya jambu mente itu ada dimana-mana padahal jambu mente taman paling tua yang ada di Bumi Anoa ini. Tapi ada dimana-nama ada ko bisa, bisa jadi kata ASR sapaan akrab bahan bakunya dari Sultra diola disana dikemas disana dikembalikan disini dan hebatnya kita beli dengan harga yang mahal luar biasa itu yang terjadi sekarang.
“Jadi sekarang keyataannya seperti itu yang terjadi kita harus bisa menerima mungkin saat kita menjual bahan baku kita murah setelah sampai dikemasan bisa berlipat-lipat harganya lebih mahal apalagi sudah masuk di swalayan harganya sudah pasti mahal ini tantangan kita UMKM,” ujarnya.
Saya tadi sedikit cerita dengan ketua UMKM yang menjadi kendala saat ini UMKM di Kota Kendari masalah kemasan yang harus di pesan di Jawa terlebih dahulu baru bisa datang disni. Cerita seperti sudah dari dulu saya dengar, karena mendengar hal itu saya ingin membangun pabrik kemasan di kota Kendari agar memudahkan para pelaku UMKM tidak perlu lagi pesan di Jawa untuk kemasan.
Andi Sumangerukka mengaku sudah ada tempatnya tapi sampai sekarang tidak selesai-selesai susanya karena karena kita tidak punya kewenagan. Walaupun ada ide kemanpuan ada dana masih susa apa lagi tidak ada ketiganya, kalau kita tidak punya kuasa dalam hal ini kewenagan itu susa. padahal rencana itu dari sejak satu tahun lalu sampai sekarang belum terwujud.
“Memang benar kalau kemauan itu kalau tidak didukung dengan kekuasaan itu sulit, karena bangun pabrik ini banyak syaratnya izin dan lain sebagainya. Sudah ada kemauan ada kemanpuan tapi tidak didukung dengan kekuasaan atau kewenagan itu sulit. Padahal tujuan kita ingin menbesarkan UMKM yang ada, tapi kita berharap saja sama Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) padahal kue kita ini banyak tapi kita berharap sama satu kue saja. Kalau UMKM di perdayakan kemudian jadi besar begitu dia besar akan diexpor di luar ini kan luar bisa bisa menyerap tenaga kerja,” paparnya.
Andi Sumangerukka dalam sambutannya
mengucapkan banyak terimakasih kepada penyelengara kegiatan karena saya bisa bertatapan langsung dengan pelaku UMKM, ini bukan yang pertama kali tapi, yang berkali-kali dan akan sering kali karena kita memiliki visi yang sama untuk membangun Sulawesi tenggara.
“Kita tidak akan bisa membangun sesuatu yang langsung besar kalau tidak diawali dengan yang kecil pasti itu. Seperti kita mau naik anak tangga pasti dari bawah tidak mungkin langsung naik keatas,” tungkasnya.
Reporter : Kak Ulank