FOKUSNEWS.ID, KENDARI – Pj Wali Kota Kendari, Parinringi, memimpin rapat koordinasi (rakor) terkait inflasi di Kota Kendari bersama Kepala BPS Kota Kendari, Sultriawati Efendy, dan Asisten II Setda Kota Kendari, Jahudding, pada Kamis (2/1/2025) di Kantor BPS Kendari. Pertemuan ini membahas kinerja ekonomi Kota Kendari, khususnya inflasi pada akhir tahun 2024.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kendari, inflasi Year-on-Year (y-o-y) pada Desember 2024 tercatat sebesar 0,67 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,91. Angka ini mencerminkan stabilitas harga di tengah fluktuasi pada beberapa komoditas strategis.
Pj Wali Kota menyampaikan bahwa beras, yang sering menjadi penyumbang inflasi, saat ini berada dalam kondisi terkendali. “Harga beras stabil, bahkan beberapa pedagang menurunkan harga karena stok melimpah,” jelas Parinringi.
Sultriawati Efendy menambahkan, kenaikan inflasi y-o-y terutama dipengaruhi oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau yang naik sebesar 3,25 persen, serta kelompok relaksasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,67 persen. Di sisi lain, kelompok pengeluaran seperti pakaian dan alas kaki justru mengalami penurunan sebesar 3,67 persen.
Rapat tersebut juga menyoroti inflasi month-to-month (m-to-m) dan year-to-date (y-to-d), masing-masing sebesar 0,09 persen dan 0,67 persen. Meski konsumsi masyarakat tetap stabil, pemerintah daerah sepakat meningkatkan koordinasi untuk mengantisipasi potensi lonjakan harga pada awal tahun 2025.
“Pemkot Kendari berkomitmen menjaga stabilitas ekonomi masyarakat. Kami akan terus memantau harga kebutuhan pokok dan memastikan ketersediaan stok agar terhindar dari kelangkaan,” tegas Pj Wali Kota.
Rakor ini diakhiri dengan rekomendasi untuk memperkuat sinergi antarinstansi dalam menjaga stabilitas ekonomi, sehingga daya beli masyarakat tetap terjaga.
