FOKUSNEWS.ID, KENDARI – Patung pahlawan nasional asal Sulawesi Tenggara, Oputa Yi Koo, di Kota Baubau rencananya akan diserahkan pengelolaannya kepada Dinas Pariwisata Sultra dalam waktu dekat.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Cipta Karya Bina Konstruksi dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Tenggara, Martin Efendi Patulak, proses serah terima ini akan dilakukan pada bulan ini, menandai langkah baru dalam pengembangan pariwisata sejarah dan budaya di Kota Baubau
“Jadi rencananya kita akan serah terimakan dulu kepada Dinas Pariwisata Sultra bulan ini, Kami juga sangat berharap agar kehadiran patung Oputa Yi Koo ini dapat menjadi kebanggaan masyarakat Sulawesi Tenggara,” ungkapnya.
Pembangunan Patung Oputa Yi Koo melalui proses yang panjang dan menghabiskan anggaran yang cukup besar. Pada tahap pertama, dianggarkan Rp 17 miliar, sementara tahap kedua menelan biaya Rp 36 miliar.
“Untuk total anggaran pembangunan sebesar Rp 53 miliar,” ucap Martin Efendi.
Martin Efendi menjelaskan anggaran besar yang dialokasikan pembangunan patung untuk memastikan bahwa patung yang dibangun dapat memberikan kesan mendalam dan memenuhi standar kualitas yang baik, baik dari segi estetika maupun konstruksi.
Selain itu Patung Oputa Yi Koo memiliki desain megah yang tidak hanya mencakup bagian patung saja, tetapi juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk menunjang aktivitas wisatawan.
Patung setinggi 23 meter ini dibangun di atas area seluas 8.897 meter persegi, dengan posisi yang menakjubkan di atas laut. Lokasi ini memberikan nuansa tersendiri bagi pengunjung, terutama dengan keindahan pemandangan laut yang mengelilinginya.
Martin Efendi berpesan kepada masyarakat untuk turut serta menjaga kebersihan dan keutuhan patung ini. Mengingat lokasinya yang berada di tepi pantai, ia menekankan pentingnya kehati-hatian dari pengunjung agar tidak merusak fasilitas di sekitar patung.
“Masyarakat jangan sampai mengotori dan merusak fasilitas yang ada, karena masyarakat bisa mengakses sampai di kaki patung. Kami juga ingatkan perlu kehati-hatian karena lokasinya tepat di pinggir pantai,” tegasnya.
Martin Efendi berharap patung ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, baik dalam bidang pariwisata maupun edukasi.
“Mudah-mudahan juga bisa menambah nilai sejarah, budaya, dan ilmu pengetahuan, baik itu dari masyarakat di Sultra maupun wisatawan,” harapnya.
Diharapkan, kehadiran patung Oputa Yi Koo ini dapat menjadi salah satu magnet wisata di Sultra dan menjadi simbol kebanggaan yang abadi bagi masyarakat setempat.
Untuk diketahui, Oputa Yi Koo adalah sosok yang sangat dihormati dalam sejarah Sulawesi Tenggara. Bernama asli Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi, ia merupakan Sultan Buton yang konsisten melawan penjajah Belanda melalui perang gerilya di hutan hingga akhir hayatnya di puncak Gunung Siontapina. Sosoknya yang gagah berani membuat Pemprov Sultra berupaya keras agar beliau diakui sebagai pahlawan nasional.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemprov Sultra untuk mengusulkan Oputa Yi Koo sebagai pahlawan nasional, hingga akhirnya pada bulan November 2019, pemerintah Indonesia secara resmi memberikan pengakuan tersebut.