FOKUSNEWS.ID, KENDARI – Menjelang Natal dan Tahun Baru, Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar apel kesiapsiagaan bencana di Kendari pada Jumat (13/12/2024) pagi. Apel ini diadakan untuk mengantisipasi berbagai potensi bencana yang mungkin terjadi selama musim penghujan.
Kepala Dinas Sosial Sultra, Haris Tanto, menjelaskan bahwa kegiatan ini diadakan secara mendadak dengan melibatkan beberapa kabupaten terdekat, seperti Kolaka, Konawe Selatan, dan Kota Kendari. Sebanyak 70 peserta, termasuk pegawai dan pejabat dinas sosial, turut hadir dalam apel tersebut.
Dalam arahannya, Haris menyampaikan empat poin utama untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana:
1. Kesiapan Personel dan Piket 24 Jam
Setiap dinas sosial kabupaten diminta mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang akan berjaga di posko Tagana masing-masing selama 24 jam. Langkah ini bertujuan untuk memastikan koordinasi cepat jika terjadi bencana.
2. Pemeriksaan Peralatan dan Logistik
Semua peralatan, kendaraan, dan logistik penanggulangan bencana di gudang diperiksa untuk memastikan kelayakan penggunaannya saat dibutuhkan.
3. Koordinasi dengan Stakeholder Terkait
Dinsos diinstruksikan menjalin kerja sama dengan SAR, BPBD, pemadam kebakaran, serta pemerintah desa dan kecamatan. Langkah ini penting agar respons terhadap bencana lebih cepat dan efektif.
4. Penyebaran Informasi Cuaca Dini
Informasi dari BMKG terkait prakiraan cuaca dini harus segera diteruskan ke pemerintah kabupaten, kota, desa, hingga masyarakat, agar langkah mitigasi bisa dilakukan lebih awal.
Haris juga mengungkapkan bahwa daerah yang rawan banjir, seperti Konawe, Konawe Utara, Konawe Selatan, Kolaka, dan Kota Kendari, sudah dipetakan. “Daerah-daerah ini sering mengalami banjir setiap tahun saat curah hujan tinggi,” ujarnya.
Dinas Sosial Sultra juga telah menyiapkan personel siaga, yaitu 35 orang di tingkat provinsi dan sekitar 20 orang di setiap kabupaten. Dengan adanya apel kesiapsiagaan ini, diharapkan informasi mitigasi dapat sampai ke masyarakat lebih cepat, sehingga risiko korban dapat diminimalkan.
Haris juga memastikan bahwa personel Tagana di tingkat provinsi dan kabupaten telah siap siaga. “Untuk provinsi, ada 35 personel yang siap, sementara di kabupaten sekitar 20-30 orang,” tambahnya.
Dengan langkah-langkah ini, Dinas Sosial Sultra berharap dapat meminimalkan risiko bencana dan memastikan masyarakat mendapatkan perlindungan maksimal.
“Kita ingin masyarakat lebih siap dan sigap menghadapi kemungkinan bencana, sehingga korban dapat diminimalkan,” tutup Haris.