Ritus Kota: Ajang Silaturahmi Seni dan Sastra di Jantung Kendari

oleh -83 Dilihat
Ritus Kota Ajang Silaturahmi

FOKUSNEWS.ID, KENDARI – Sebanyak 20 penyair dan seniman Kota Kendari akan menghadiri Ritus Kota, Silaturahmi Seni Kendari yang akan berlangsung di Taman Budaya Sulawesi Tenggara, 27 September 2025. Pertemuan ini jadi ajang yang menjembatani ekspresi sastra dan seni di ibukota Sulawesi Tenggara, ini.

Ajang budaya ini digagas dan dilaksanakan oleh Pustaka Kabanti dan Pekamata, dua komunitas sastra dan seni yang berada dan bergiat di Kota Kendari.

Syaifuddin Gani selaku Ketua Pustaka Kabanti mengungkapkan bahwa program komunitas ini didasari pemikiran bahwa jagat seni di Kota Kendari dibangun oleh jaringan ekosistem yang saling terhubung. Dua di antara sekian jaringan itu adalah seniman dan komunitas.

“Pada perjalanannya, seniman dan komunitas memberikan kontribusinya yang unik, dengan caranya dan sejarahnya masing-masing. Ritus Kota diikhtiarkan menjadi arena silaturahmi seni Kota Kendari yang mempertimbangkan inklusivitas, lintas generasi, dan representasi perempuan,” ungkapnya, Jumat (26/9).

Menurutnya, ide ini menjadi penting sebagai ancangan untuk memotret seni di Kendari secara lebih jernih dan terbuka, untuk memberi ruang seluas mungkin bagi pegiat seni hadir dalam sebuah forum bersama.

“Di sisi lain kegiatan Ritus Kota ini diandaikan sebagai sebuah ritus kebudayaan di tengah gencarnya ritus pembangunan dan modernitas di jantung kota. Visi yang diusung adalah lahirnya keseimbangan antara pembangunan infrastruktur dan pengembangan seni dan kebudayaan sebagai bagian penting kemajuan sebuah kota,” ujar Syaifuddin.

Para penyair, sastrawan, dan seniman yang hadir adalah mereka yang selama ini ikut mewarnai kesenian Kota Kendari dan Sulawesi Tenggara. Kedua puluh peserta ini adalah Abdul Razak Abadi, Arif Relano Oba, Ashari Amrullah, Asidin La Hoga, Aulia Indah Hapsari, Irfan Ido, Irianto Ibrahim, Iwan Djibran, Iwan Konawe, Marwan Ma’ani, Muammar Qadafi Muhajir, Muh. Nasrul Evendi.

Lalu, ada Ramadoni, Rauf Alimin, Riska Ayu Putri, Sendri Yakti, Sulprina Rahmin Putri, Syaifuddin Gani, Wa Ode Nur Iman, Yusuf IW. Mereka akan menampilkan karya yang lirih, kritis, dan reflektif yang dapat dinikmati penonton. Selain ada tampilan lirik-lirik puitis yang indah dalam pembacaan puisi, juga aka nada nada menyentuh dari musikalisi puisi.

Proses jalannya kegiatan dipandu oleh pewara kenamaan Kendari, Kiki Reskiayana Ilyas. Penyelenggara kegiatan melibatkan lembaga dan komunitas sebagai mitra. Dengan demikian, akan tumbuh tradisi bermitra dalam sebuah kerja kesenian.

Adapun pihak mitra adalah The La Malonda Institute, Elnical Multimedia, Idea Project, Kampung Pisang, UK Seni UHO, Ber.Project.Id, Menggaa Community, Teater Sendiri, Teater Tembako, Forum TBM Kota Kendari, Forum TBM Sultra, Teater Anamokole, Rumah Andakara, Laskar Sastra, Ika Dubas Sultra, UPTD Museum dan Taman Budaya Sultra, GPMB Sultra, dan Tasaro Kopi.

Selain pentas seni, juga akan ada testimoni dari seniman mengenai kegiatan Ritus Kota yang dihubungkan dengan kesenian di Kota Kendari dalam hubungannya dengan masyarakat, tradisi, pembangunan, dan keberlanjutan seni yang dikaitkan dengan regenerasi.

“Ritus Kota diharapkan menjadi salah satu momen untuk menyuarakan kerja kesenian kepada pemerintah Kota dan Pemda Sulawesi Tenggara, bahwa di daerah ini memiliki seniman yang patut diberi ruang terbuka. Banyak di antara mereka yang memiliki karya yang tersebar secara nasional, mengikuti festival seni nasional, bahkan internasional,” pungkasnya.

Para seniman ini datang dari komunitas, sanggar, mahasiswa, juga siswa. Perhatian pemerintah, misalnya di ranah kebijakan dan penganggaran menjadi sebuah keniscayaan untuk membangun kesenian di kota dan provinsi secara nyata.

Para penonton diharapkan datang dari berbagai kalangan seperti seniman, mahasiswa, pegiat literasi, komunitas, pegawai pemerintah, guru, siswa, dan masyarakat umum.

 

 

Editor : Om Ulank

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.